Rabu, 28 Oktober 2009

kehidupan islam dipapua

Islam di Papua, Fenomena Mempesona


Ketika orang menyebut Papua, yang terbayang dalam benak adalah kehidupan serba primitif, koteka, dan non-Islam. Faktanya Papua kental dengan Islam

Hidayatullah.com--Papua adalah sebuah fenomena. Selain kondisi alamnya yang asli dengan flora dan faunanya yang memikat, juga kandungan kekayaan alamnya melimpah ruah dengan kehidupan sosial masyarakatnya yang dinamis.

Hingga hari ini, Propinsi Papua masih menyimpan sejumlah misteri. Banyak orang mengira Papua primitif atau jauh dari Islam.

Padahal, ini kekeliruan fatal. Sebab, sejarawan Barat maupun Islam menjelaskan, agama yang dibawa Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam ini telah hadir di Papua tiga abad lebih dahulu dibandingkan masuknya para misionaris Kristen.

Bila secara resmi Kristen masuk Papua pada tanggal 5 Februari 1855 di pulau Mansinam, Manukwari, maka Islam sudah hadir di Papua pada tahun 1520 sebagai pengaruh dari kekuasaan empat kerajaan terkenal di kawasan Indonesia timur saat itu, yakni Ternate, Tidore, Jailolo, dan Bacan. Nama empat kerajaan ini terdokumentasi dalam penyebutan Pulau Raja Ampat, yang dikenal sampai sekarang.

Uniknya, kedatangan tokoh misionaris bernama CW. Ottow dan GJ.Geissler ke pulau Mansinam justru difasilitasi oleh kerajaan Islam. Kedua misionaris itu diantar langsung oleh tokoh-tokoh Muslim empat kerajaan tersebut. Sayang, maksud baik nan bersahabat ini dibalas dengan pengkhianatan. Sesampai di Papua, tokoh-tokoh Muslim ini justru dibuang ke Maros hingga dibiarkan wafat di sana.

Kini, perkembangan komunitas Muslim di Papua kembali mencengangkan. Bila kurun paruh dasawarsa lalu (1988) jumlah umat Islam berkisar 600 ribu jiwa, kini jumlah sudah menembus angka 900 ribu jiwa. Itu berarti, bila jumlah keseluruhan penduduk Papua 2,3 juta jiwa, maka prosentasi ummat Islam mendekati angka 40 persen. Dan, sisanya (60 persen) merupakan gabungan pemeluk Kristen (Protestan), Katholik, Hindu, Budha, dan Animisme.

Ada pula catatan menggembirakan. Kalau sebelumnya masih ada semacam semacam ketidakrelaan sebagian non-Muslim tentang sejarah kehadiran Islam di sana, maka saat ini telah hadir semacam buku putih yang diterbitkan oleh Pemerintah Papua. Dalam buku tersebut --khususnya pada diktum UU nomor 21 tahun 2001 bab keagamaan-- tercantum bahwa Islam hadir di Papua pada tahun 1518.

Catatan ini tentu saja sangat melegakan kaum Muslimin Papua. Sebab, sebelumnya, buku sejarah Islam Indonesia seolah sengaja menghilangkan keberadaan kaum Muslim di Papua. Dakwah seolah terputus sampai di Makassar, Sulawesi Selatan. Paling banter sampai di Kerajaan Islam Ternate. Papua seolah ''milik orang lain''. [atw/www.hidayatullah.com]


5 komentar:

Anonymous said...

Rukun Iman yang kelima: Percaya kepada nabi-nabi


Sudah tentu dari 25 orang nabi tersebut di atas maka yang paling ditonjolkan dan ditinggikan oleh Al Qur'an hanyalah nabi Isa

- Isa Almasih dilahirkan dari seorang perawan suci Maryam ( surat 3 Aali Imraan ayat 42).
- Isa Almasih dilahirkan dari Roh Allah ( surat 4 An Nisaa ayat 171).
- Isa Almasih diperkuat dengan Roh Kudus ( surat 2 Al Baqarah ayat 253).
- Isa Almasih menciptakan burung yang identik dengan Allah menciptakan manusia ( surat 5 Al Maidah 110, surat 3 Aali Imraan ayat 49).
- Isa Almasih adalah manusia suci oleh sebab itu tidak berdosa ( surat 19 Maryam ayat 19).
- Isa Almasih yang tertinggi kedudukannya didunia dan akhirat ( surat 3 Aali Imraan ayat 45).
- Isa Almasih langsung berbicara firman Allah sejak bayi (Maryam 19:30-32).
- Isa Almasih dilahirkan, diwafatkan dan dibangkitkan hidup kembali (Maryam 19:33).
- Isa Almasih disamakan kejadiannya seperti kejadian Adam (Aali Imraan 3:159).
- Isa Almasih menyembuhkan orang sakit dan menghidupkan orang mati (Aali Imraan 3:49).
- Isa Almasih adalah orang yang paling kudus oleh sebab itu tidak bisa disentuh setan (Hadits Shahih Bukhari 1493).
- Isa Almasih lahir firman Allah oleh Roh Allah dan firman kalimahNya (Hadits Shahih Bukhari nomor 1496).
- Isa Almasih adalah hakim yang adil pada akhir zaman (Hadits Shahih Bukhari nomor 1090 dan Hadits Shahih Muslim nomor 127). (hal. 12-14).

Anonymous said...

Nama saya Hisham. Saya seorang Melayu. Saya mula berkenalan dengan orang
Kristian ketika saya mula bekerja pada awal tahun 90an. Seorang kawan saya yang
beragama Kristian pernah menceritakan kesaksiannya bagaimana dia pernah
mendoakan emaknya yang sedang saKit tenat. Selepas didoakan emaknya pulih dan
sihat walafiat.

Selepas saya sembahyang isyak pada malam itu, sekali lagi saya terdengar suara
yang berkata : "Akulah Isa Al-masih". Selepas itu saya tertidur di atas tikar
sembahyang. Kemudian saya terasa ada orang yang kejutkan saya, jadi saya lari
ke bilik dan mula membaca Al-an sehingga tertidur. Pada malam itu Dia datang
lagi dan memegang tangan saya. Daripada jubahnya saya dapat lihat luka yang
sedang berdarah. Saya bertanya kenapa dadaNya berdarah dan tiba-tiba dada saya
juga terasa panas! Pada saat itu saya juga tercium bau wangi seperti wangian
bunga ros. Kemudian saya tersedar.

Saya mula percaya kepada Isa Al-Masih dan saya percaya bahawa Dia adalah Roh
Allah dan juga Kalimat Allah seperti yang tercatat di dalam Al-Anbiyaa' 21:
"Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu kami
telah tiupkan ke dalam (tubuh) nya Roh daripada kami dan kami jadikan dia dan
anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi alam semesta". (Al-Imram 45:
"(ingatlah), ketika malaikat berkata 'Hai Maryam, sesungguhnya Allah
menggembirakan kamu (dengan kelahiran putera yang diciptakan) dengan kalimat
(yang datang) kepada-Nya. Namanya Al-Masih "Isa Putera Maryam, seorang yang
terkemuka di dunia dan di akhirat dan salah seorang di antara orang-orang yang
dekat (kepada Allah).

Setelah saya percaya kepada Isa Al-Masih, setiap kali saya berdoa, saya tercium
bau bunga ros. Dia telah menolong menyelesaikan banyak permasalahan saya selama
ini. Saya telah melihat kuasaNya. Selepas saya mengikut Dia, hidup saya telah
berubah. Kalau dulu saya adalah seorang yang panas baran tetapi kini menjadi
lebih banyak bersabar. Dulu saya juga merupakan seorang perokok tetapi kini
saya tidak lagi terikat dengan rokok.

Kepercayaan kepada Isa Al-Masih membawa jaminan penyelamatan. Ini terbukti di
dalam Al-an Surah Az-Zukhruf 61 yang berbunyi;"hazaasyiraatolmustaqiim", yang
maksudnya; "Ikutlah Aku, inilah jalan yang lurus". Apakah anda bertemu dengan
jalan yang lurus itu?
Sungguh menarik kesaksian en. Hisham tadi. Kenapa en Hisham tiba-tiba mengalami
hal ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar